Sabtu, 11 Juli 2015

Mendaki Bukit

 Baiklah nggak tau mau post pengalaman apa, jadi post pengalaman saya aja waktu mendaki Bukit. 

Okk!!!

Perjalanan saya saat mendaki bukit pasti didukung oleh teman-teman saya terlebih mereka semua yang mengajak untuk menelusuri bukit dan berpetualang. Usul Iss untuk mendaki, membuat kita semua berminat untuk ikut. menghabiskan satu hari full berpetualang, bebas tanpa batas. sebuah kesenangan dan kebersamaan yang tak terbayarkan. 

Awalnya sih mendengar usul Iss teman sekelas saya membuat saya tak begitu yakin. Kenapa ? pastinya masih takut minta izin pada orang tua. takut nggak di izinkan untuk pergi. Namun mendengar celotehan Iss dan yang lainnya, akhirnya saya  berniat untuk Ikut.

Nah, saat minta izin ke orang tua masih rada takut sih tapi tanpa pikir panjang coba buat jelasin semuanya. awalnya sih dilarang, tapi setelah di bujuk dengan jurus jitu akhirnya di izinkan juga tapi harus denger  ceramah panjang dulu sebelum kata "Iya, kamu boleh pergi asal jaga diri baik-baik" 

Minta izin ke orang tua udah, kepastian teman-teman yang ikut juga udah, yahh tinggal pergi doang. pukul delapan lewat saya dan teman yang lain udah nongkrongin rumah Iss, tempat janjian buat kumpul bareng gitu atau boleh lah tempat star sebelum mendaki. Lahh beberapa menit teriak kaya orang gila, Iss nya baru nongol dan yang buat mood saya tiba-tiba berubah ketika Iss hanya ngomong "Ohh, udah dateng" . "Iyalah udah dateng, kan kesepakatan kemarin malam kan jam delapan, karet banget. mana dia belum siap-siap masih pasang muka bantal, ternyata baru bangun tidur. Ampunn dah.. . -_-

Berhubung bukan hanya Iss yang belum siap dan masih ada yang lain yahh harus setia untuk nunggu. Oh iya yang ikut mendaki cuman beberapa orang sih, sekitaran lima orang lebih dan kesemuanya teman kelas. Saya, Nida, Time, Yayat, Hendra, Aswad, dan yang terakhir Iss. dikit sih meski nggak semua yang ikut :( tapi tetap seru :).

Semuanya udah lengkap, tinggal Time dan aswad aja yang nggak ikut untuk berangkat soalnya udah nungguin di sana, berhubung rumah mereka nggak jauh dari situ jadi dia nunggu kita semua. 
tahap pertama pendakian. haha ...tahap ? kaya buat procedur teks aja. maksudnya awal pendakian.

Pastinya sebelum mendaki kita samperin kedua orang itu Aswad dan Time. kenapa kita samperin ?Lahh  karena dia diperuntukann sebagai petunjuk arah, kalo nggak ada dia bisa-bisa rencana buat naik ke puncak bukit nggak akan terwujud. Baiklah terlepas dari itu semua, langkah awal yang kita lakuin pastinya Berdoa memohon kemudahan " Semoga kita semua bisa sampai di puncak bukit"

langkah-demi langkah menghantarkan kita semua sampai di post pertama bukit, tanjakan belum begitu terasa tapi cukup menguras keringat karena jalanan lumayan becek karena hujan yang turun semalam ditambah lagi hari itu cuaca kurang mendukung, dengan jatuhnya gerimis yang membasahi dedaunan yang hijau namun tidak mematahkan semangat kita semua untuk tetap naik ke puncak. di post pertama inilah kita sejenak beristirahat dan mengisi kerongkongan yang kering.

kurang lebih sepuluh menit, kita semua melanjutkan perjalanan untuk mendaki. berhubung hari itu ada yang baru jadian, nuansanya terkesan romantic gitu.. walahh.. imbasnya sampai ke yang lain juga jadinya ngerasa bahagia sendiri. Hahaha :D

Teriakan Ciee terlontar dari mulut ke mulut buat pasangan yang baru jadian membuat suasana begitu heboh, candaan dan ejekan yang terlontar menambah keakraban kita semua,  menyatu dan seakan bukit  itulah  yang menjadi saksi kebersamaan kita semua. 

perjalanan menuju post kedua mulai melelahkan, tanjakan demi tanjakan harus dilewati terlebih tekstur tanah becek, membuat tidak banyak dari kita harus sesekali terpeleset. sepatu yang tadinya bersih kini harus belumuran lumpur. setelah melewati itu semua akhirnya sampailah kita di post kedua. pemandangannya cukup keren, kita semua menikmati keindahan kota Bulukumba dan saya mengabadikan momen itu. meskipun belum sampai puncak sih tapi berada di post kedua ini seakan kita telah berdiri di atas puncak .

di post ini kita lumayan lama beristirahat selain pemandangan begitu jelas telihat oleh mata, kita semua  memilih untuk mengisi perut dengan beberapa makanan ringan yang dibawah dari rumah. pemandangan yang begitu keren mengunggah rasa saya untuk  mendokumentasikannya. obrolan ringan dengan berbagai topik pembahasan menjadi pelengkap keseruan saat berada di bukit.

setelah lumayan lama berada di post dua akhirnya kita semua  memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke post terakhir, puncak bukit. tak kalah melelahkannya, di post ini kita semua menemui kendala. tanjakannya tidak berstetur becek melainkan batuan besar yang begitu tajam menukik, mengharuskan kita semua berjalan dengan hati-hati ditambah lagi bagian permukaan batuan yang lumayan licin. 

perlahan namun pasti akhirnya kita semua bisa melewatinya dan inilah yang paling dinantikan, berdiri diatas puncak bukit dengan sebuan "Bangkeng Buki" yang artinya kaki bukit, terletak tidak jauh dari puat kota Bulukumba tempat saya tinggal. Sebuah kota dengan nama khas "Butta Panrita Lopi" berada dibagian timur Indonesia, Provinsi Sulawesi Selatan, Kab.Bulukumba. 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar