Jumat, 21 Agustus 2015

Temporal & Klasik (Waktu dan Nilai )


Semua orang punya ceritanya masing-masing, punya sejarah hidupnya sendiri, dan punya sejuta kenangan  yang tersaji dalam berbagai nuansa. Yahh Nuansa klasik, berkesan begitu bernilai. Hal yang kita alami akan terasa bernilai bila kita mampu menghargainya. Tak ada sedikitpun yang akan melupakan sejarah hidupnya, baik itu buruk atau pahit semua punya porsinya masing-masing.
Terkadang kita merasa merindukan sesuatu, sesuatu yang mampu membuat kita bisa  tersenyum bahagia, tertawa, sedih bahkan sanggup mengeluarkan air mata. Ini terasa begitu konyol saat kita ingin mengulang kembali waktu, berada didalam orientasi sejarah kita. Melewati semua tahap  dan mencapai satu titik dimana kita akan berhenti dan mencapai puncaknya. Tak ada waktu untuk bisa kembali ke posisi start, yang ada kita hanya akan berjalan, berhenti dan tak bisa mundur lagi.
Saat kita mulai mengukir cerita, bertemu orang baru, mengenalnya dan saling bertukar pikiran. Menarik !, semuanya begitu berkesan hingga terkadang kita lupa. Lupa kalo ini akan berlalu dan punya masanya, karena kita akan terus berjalan. Entah kenapa kita seakan tak ingin hal ini berlalu, kita terlalu egois untuk berpura-pura karena pada dasarnya kita tak ingin meninggalkan atau bahkan melupakan masa-masa yang berkesan dalam hidup kita bahkan jika itu mampu membuat kita “bahagia”.
Sebaliknya, jika kita mulai mengenalnya dan ternyata pada akhirnya orang-orang tersebut hanya membuat kita kecewa lalu pergi, seakan kita ingin membiarkannya berlalu begitu saja, secepat mungkin menghilang dalam waktu. Ini juga menjadikan kita egois, hanya karena kita tidak bisa menerima kenyataan dan melupakan hal terpenting yaitu “Menilai dan Memaknainya” padahal bisa saja ini menjadi sebuah pelajaran bagi kita.
So, kita memang cukup egois untuk beberapa hal.  Jika hal yang mampu membuat kita bahagia tak ingin dilupakan dan membiarkannya berlalu tetapi jika itu tidak menyenangkan bahkan menyedihkan kita ingin segera membuangnya dan membiarkannya berlalu begitu saja!. Padahal semuanya punya arti, nilai dan makna tersendiri. Ada kalanya kita memang harus merasakan seperti itu!.

****
Entah mengapa saya menulis seperti diatas, pelajaran dalam geografi dan seni membuat mata hati saya ingin menulis. Temporal dalam Geografi dan Klasik dalam seni memberikan saya sedikit inspirasi. Ada sepatah kata dari seseorang yang membuat saya sedikit untuk tidak egois, yang dulunya berliku dalam masa lalu dan terus menengok ke belakang, sekarang mulai mengerti dan terus berjalan kedepan. sesekali menegok ke belakang lalu berkata “Terima kasih untuk semua yang telah terjadi buruk dan pahitnya banyak mengajarkan saya menjadi kuat seperti sekarang” dan yang paling saya ingat “Beda zaman beda Tokoh” ini ternyata benar! Tidak semuanya seperti itu!.

Thank’s J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar